Saling silaturahmi
Cirebon - Umat Islam merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW lewat peringatan Maulid Nabi. Di Cirebon, wisatawan bisa melihat tradisi Panjang Jimat yang unik di Keraton Kasepuhan.
Perayaan Panjang Jimat merupakan tradisi Keraton Kasepuhan Cirebon untuk memaknai hari kelahiran nabi. Ketika detikTravel datang ke Keraton Kasepuhan Cirebon, Sabtu (3/1/2015) malam, barang pusaka keraton dikeluarkan dan diarak dengan doa.
Peringatan Maulid sejatinya telah berlangsung selama satu bulan hingga malam Panjang Jimat sebagai puncak acaranya. Upacara itu pun ditandai dengan dikeluarkannya barang pusaka Keraton untuk dimandikan. Ritual sakral itu pun hanya dilakukan sekali setahun.
"Ini sebagai fragmen kelahiran seorang bayi yang kebetulan adalah Nabi Muhammad yang lahir pada 12 Maulud," ujar salah satu pemimpin upacara, Elang Rochadi kepada detikTravel.
Dalam puncak acara Maulud semalam, sejumlah pelaku upacara membawa Nasi Rosul berupa nasi tujuh jenis dengan beragam lauk pauk. Persembahan simbolik tersebut ditaruh di atas piring panjang yang diletakkan di sebuah wadah kayu yang akan diarak.
Persembahan pun dibawa dalam enam barisan dari Bangsal Prabayaksa menuju Langgar Agung. Persis di luar Bangsal Prabayaksa, sudah menanti barisan pembawa obor yang menemani perjalanan para abdi dalem yang membawa persembahan ke dalam Langgar Agung.
Di dalam Langgar Agung, persembahan yang melambangkan kelahiran Nabi pun akan dikeluarkan dan didoakan. Setelah didoakan hingga tengah malam, persembahan berupa hasil bumi akan dibagikan pada para keturunan Keraton Kasepuhan dan abdi dalem, sebelun kembali lagi ke Bangsal Prabayaksa.
"Tradisi ini telah berlangsung lama, dan merupakan bukti kearifan lokal dan budaya setempat," ujar Elang Rochadi.
Acara Maulud pun dihadiri oleh Menpar Arief Yahya, Ketua PATA Indonesian Chapter Poernomo, dan Sultan Raja Arif Natadiningrat. Pasar malam Mauludan pun digelar di depan pintu masuk Keraton Kasepuhan. Masyarakat yang mau minta barokah pun tetap bersemangat mengikuti upacara, meski sempat turun hujan deras sebelumnya.
Untuk tahun ini, pihak Keraton menyediakan layar proyektor demi kenyamanan masyarakat. Inovasi tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kegiatan dorong-dorongan antar masyarakat yang mau berebut persembahan.
No comments:
Post a Comment